

Apakah benar hanya sekedar karena tabuhan kendang jap? Ataukah karena para penyanyinya yang masih muda dan tidak begitu norak ketika bergoyang? Lantas, apa saja yang dilakukan mereka untuk mengekspresikan rasa suka terhadap grup ini?īanyak perdebatan seputar asal usul dangdut. Penjelasan singkat itu saja ternyata tidak cukup untuk membuat saya mengerti alasan di balik penyebutan diri orang-orang sebagai fans OM.Sera. Di perjalanan dari Solo-Yogyakarta itulah baru saya paham tentang iringan kendang jap khas OM.Sera, lewat penjelasan teman duduk saya di bus, seorang mahasiswa jurusan Pertanian yang berkuliah di Yogyakarta. Ingatan saya kembali pada 2 tahun silam, ketika teman-teman asyik bercerita mengapa mereka suka pada grup kecil dari Gresik ini. Tak disangka, VCD player di dalam bus memainkan rekaman salah satu pentas OM.Sera.

Cerita mereka bisa dikatakan sama, mengenal grup ini dari VCD yang diputar di bus, mendengarnya di pasar, dan bahkan di warnet (warung internet) pada masa-masa ketika masih menempuh kuliah S1.Ĭerita tentang OM.Sera terlupakan hingga pada bulan Februari tahun ini, saya terpaksa naik bus malam untuk pulang ke Yogyakarta karena kereta api yang akan saya naiki mengalami kerusakan.

Obrolan tentang OM.Sera masih berlanjut hingga di sana. Selepas karaoke, kami pergi ke sebuah warung kopi. Tak disangka, ternyata hampir semua teman laki-laki saya yang hadir tahu tentang lagu dan grup itu, kecuali saya.

Tak menunggu berapa lama, alunan kendang bertempo cepat dari OM.Sera sudah terdengar di ruangan kami, mengiringi sebuah lagu cover version dari Rhoma Irama. Dari sekian banyak pilihan lagu yang ada pada playlist tempat karaoke tersebut, ada seorang teman yang request lagu dari OM.Sera. Republik Sera Indonesia : Virtual Dangdut Fandom in Indonesiaĭalam sebuah reuni dengan teman-teman SMA pada tahun 2010, muncul ajakan untuk karaoke di salah satu tempat karaoke di Yogyakarta. Indonesian to English: Republik Sera Indonesia : Virtual Dangdut Fandom in Indonesia
